Mersam – Kini masyarakat Batanghari semakin terjepit dan menjerit, bagaimana
tidak harga dua kilo karet hanya dapat satu kilo beras saja.
Dengan tidak meningkatnya harga karet dan buah
kelapa sawit membuat masyarakat menjerit untuk memenuhi kebutuhun hidup
sehari-hari.
Adapun solusi yang di lakukan oleh sebagian
masyarakat Desa Benteng Rendah adalah mengambil rotan.
Salah seorang petani karet yang akrab di sapa dapid
mengatakan setelah melakukan rutinitas menyadap karet, ia langsung mengambil
rotan sekedar mencari seseran. Dan kemudian di jual ke penampung yang tidak
jauh dari daerah tersebut.” Saat ini harga karet hanya berkisar Rp 6000
perkilogram, dan jika di bandingkan dengan harga beras, maka tidak seimbang
lagi, bahkan jika di banding dua kilo karet, hanya dapat satu kilo beras saja,”
keluhnya.
Dikatakan David, dirinya berharap agar ada
perhatian dari pemerintah Batanghari, mengingat jumlah petani jauh lebih banyak
dibandingkan dengan buruh lainnya, dan hampir semua masyarakat bergantung
dengan harga karet dan sawit.” Harapan kami harga karet bisa mencapai harga
yang terbaik agar pendapatan para petani karet tidak seperti sekarang lagi. Dan
bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari,” ucapnya.
Selain itu juga, masyarakat menginginkan lapangan
pekerjaan lainnya, sebab kebutuhan saat ini terus meningkat, sedangkan
penghasilan tidak pernah meningkat.” Jika ada anak yang sudah sekolah, maka
kebutuhan yang lainnya tidak akan terpenuhi lagi, karean anak sudah membutuhkan
banyak uang untuk pendidikan.” Tukasnya.(Arb)
Posting Komentar