MUARA
TEMBESI - Desa Pulau yang terletak di seberang
desa Rambutan Masam kecamatan Muara Tembesi yang di huni sekitar 1200 lebih
jiwa mulai mengalami kemajuan, seperti jaringan listrik sudah masuk sekitar 3
tahun yang lalu.
Namun masyarakatnya yang rata-rata berpenghasilan dari kebun karet dan sawit masih terhambat saat mereka mau mencari rizki ke kebun. Pasalnya jalan antara penghubung dari Dusun Hulu dan Dusun Rengas IX kondisinya sangat memprihatinkan, terlebih bisa saat turun hujan jalan tersebut tidak bisa dilewati, karena berlumpur seperi kubangan kerbau. " Kalau hujan, kami terpaksa naik motor ketek kalau mau ke Dusun Hulu, Desa Pulau. Kalau lewat sini tidak bisa," ungkap Tomtowi
Sementara kata Tomtowi, jalan tersebut satu-satunya penghubung ke Dusun Hulu dan Dusun Rengas IX. Dan ratusan masyarakat melintas di jalan tersebut yang hendak mencari rizki sehari-hari. " Kami setiap hari kalau motong ( menderes karet) atau panen buah sawit lewat sini. Kadang-kadang sering juga warga jatuh karena jalannya licin dan berlumpur," katanya.
Bahkan kondisi kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Dengan kondisi tersebut perekonomian petani karet dan sawit menjadi terhambat. Sementara warga tidak berharap jalan itu hitam, cukup pengerasan saja. " Kita tidak minta di aspal, asal hujan tidak berlumpur dan licin itu sudah terima kasih. Yang penting kami bisa lewat walaupun musim hujan," harap warga.
Kepada harian ini warga berharap Pemkab Batanghari maupun anggota DPRD Batanghari sedikit untuk melirik jalan tersebut. Karena kalau tidak diperbaiki rakyat terus sengsara setiap kali melintas di jalan seperti kubangan kerbau ini. " Kita hanya bisa berdo'a agar Pemkab Batanghari dan DPRD Batanghari lirik jalan kami," harap warga.(Ani)
Posting Komentar