![]() |
Warga Pemayung Resah, Harga LPG 12 Kilogram Terus Naik |
PEMAYUNG
– Warga
kecamatan Pemayung kabupaten Batanghari saat ini resah, betapa tidak, harga gas
LPG 12 kilogram terus naik, bahkan kenaikan sudah mencapai RP 9.000 pertabung.
Dengan kenaikan itu,harga LPG 12 kilogram di tingkat
pengeceran atau pangkalan saat ini Rp 160.000 per tabung yang sebelumnya hanya Rp
151.000 pertabung.
Nurmakias salah seorang agen LPG di kecamatan
Pemayung saat di konfirmasi Koran Batanghari
mengatakan bahwa kenaikan LPG 12 kilogram ini sudah mencapai angka yang
sanggat tinggi yaitu Rp 9.000 pertabung .” Kenaikan harga LPG 12 kilogram
berdampak pada penurunan permintaan ,dan jika seperti ini LPG 3 kilogram saat
ini akan semakin langkah di pasaran dan konsumen bakal tambah kecewa dengan
langkahnya LPG 3 kilogram.” Imbuhnya.
Dikatakan lagi dalam sekali pengantaran yang dapat
di pasokan 10-20 tabung LPG 12 kilogram dan 50-70 tabung LPG 3 kilogram ,
bahkan ada pangkalan gas LPG 3 kilogram di kecamatan pemayung untuk sekarang
ini tidak lagi menjual gas LPG 12 kilogram dikarenakan mahalnya biaya transportasi.”
kelangkaan gas LPG 12 kilogram menjadi sangat minimnya pembeli di kecamatan
pemayung ,karena sejaknya naik tabung LPG 12 kilogram, LPG 3 kilogram menjadi incaran
konsumen di kecamatan pemayung dan
beberapa pangkalan LPG 12 kilogram mengalami kelangkaan stok Gas LPG 12
kilogram ,karna itu kini agen penyaluran LPG 3 kilogram menerapkan pola
distribusi rapat dan tujuanya ,semua agen mendapat jatah .’’ paparnya.
Lanjut Nurmakias beberapa pangkalan saat ini mengalami
kelangkaan pasok LPG 12 kilogram, dan untuk pendistribusian sudah diperketat.sedangkan
untuk gas LPG 3 kilogram tidak mengalami kenaikan.” LPG 3 kilogram untuk kecamatan pemayung masih diangka Rp17.000
sampai 18.000 per tabung dan nilainya sangat jauh di bandingkan dengan LPG 12
kilogram yang di jual Rp 160.000 per tabung.” katanya
Harapan nurmakias saat ini agar LPG 12 kilogram bisa
kembali normal seperti biasanya agar konsumen dan para agen LPG tidak kewalahan
menjualnya dan LPG 3 kilogram tidak lagi mengalami kelangkaan ,jadi para
konsumen tidak kwatir lagi apa bila kehabisan LPG 12 kilogram dan 3 kilogram. (ver)
Gubenur Diangurahi Gelar Adat Batak
JAMBI - Gubernur Jambi, H.Hasan
Basri Agus (HBA) dianugerahi gelar adat Batak oleh Lembaga Budaya Batak Jambi
(LBBJ), bertempat di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Baru, Kota Jambi, Jumat
(10/4) malam.
Gelar kehormatan adat Batak yang dianugerahkan oleh LBBJ kepada HBA adalah “Raja Pangihutan na
Marsahala” (Raja Panutan yang Berkharisma), yang dianugerahkan dalam acara yang
bertajuk “Semalam di Bona Pasogit” (Semalam di Kampung Halaman).
Penganugerahan gelar kehormatan adat Batak tersebut ditandai dengan
dikenakannya pakaian kehormatan adat Batak berupa Ulos, mahkota, dan tongkat
kepada HBA, serta Ulos dan mahkota kepada istri HBA, Hj. Yusniana Hasan Basri.
Pakaian kehormatan adat Batak tersebut dikenakan oleh Ketua LBBJ, Rahmat
Derita, didampingi oleh Ketua Panitia, Benhard Panjaitan, dan dilanjutkan
dengan pemberian Ulos batak dari Puak (penatuah) perwakilan dari Batak Toba,
Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak, dan Batak Angkola
kepada HBA dan istri.
Makna pemberian ulos dan pakaian kehormatan adat Batak tersebut adalah
harapan agar kepemimpinan HBA menjadi kepemiminan yang mengayomi seluruh
masyarakat di Provinsi Jambi.
Ketua Lembaga Budaya Batak Jambi, Rahmat Derita, M.Pd, dalam sambutannya
pada intinya menegaskan bahwa dasar pertimbangan penganugerahan gelar adat
Batak kepada HBA ini adalah kepemimpinan HBA yang bisa memberikan berbagai
kemajuan bagi Provinsi Jambi.
Rahmat Derita mengatakan bahwa suku Batak sebagai salah satu suku
masyarakat Provinsi Jambi juga turut berkiprah untuk membangun Provinsi Jambi.
Ketua Panitia Penganugerahan Gelar Adat Batak LBBJ, Ir.Benhard
Panjaitan,MM, dalam laporannya menyampaikan, LBBJ meliputi 6 sub suku Batak,
yakni; 1.Batak Toba, 2.Batak Simalungun, 3.Batak Karo, 4.Batak Mandailing,
5.Batak Pakpak, dan 6.Batak Angkola. Benhard mengatakan, populasi suku Batak di
Provinsi Jambi kurang lebih 13%.
Benhard mengungkapkan bahwa LBBJ memberikan gelar kehormatan adat Batak
kepada setiap Gubernur Jambi dan kepada orang yang berhasil memajukan Provinsi
Jambi.
Dikatakan oleh Benhard, HBA dinilai telah membawa kemajuan bagi Provinsi
Jambi dan LBBJ mengapresiasi berbagai kemajuan yang telah diwujudkan dalam
kepemimpinan HBA, diantaranya pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2014
sebesar 7,93% yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera dan
kedua se Indonesia, telah dimulainya pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung
Jabung yang ditargetkan menjadi pelabuhan skala internasional, perluasan
Bandara Sultan Thaha yang sudah dicanangkan menjadi Embarkasi Haji Antara (EHA)
tahun 2015 dan akan menjadi zoo airport dan bandara
internasional, perbaikan jalan ruas Jangkat – Bangko yang dulunya ditempuh 8
jam sekarang bisa 3 jam, jalan Kota Jambi – Kerinci, dulunya ditempuh dengan
waktu 12 jam sekarang menjadi sekitar 8 jam, kondisi mantap pada jalan yang bestatus
jalan provinsi mencapai 74,82%, program satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake)
yang menjadi percontohan nasional, dibangunnya Jembatan Pedestrian Gentala
Arasy dan Menara Gentala Arasy yang sudah diresmikan oleh Wakil Presiden RI,
dan pemberian beasiswa pendidikan.
Benhard mengemukakan, para tua-tua adat Batak Jambi yang terhimpun dalam
LBBJ sepakat memberikan gelar adat Batak kepada HBA dan mendukung kepemimpinan
HBA.
Selain itu, Benhard mengungkapkan, suku Batak berusaha memegang teguh
pepatah “Dimana Bumi Dipijak di Situ Langit Dijunjung,” berusaha untuk membaur
dan beradaptasi dengan kondisi dan budaya masyarakat di Provinsi Jambi.
Selanjutnya, Penatuah LBBJ, O.M. Simangunsong memberikan penjelasan tentang
gelar kehormatan adat Batak yang dianugerahkan kepada HBA, yang pada intinya
adalah kepemimpinan yang bijaksana.
Menanggapi pemberian gelar tersebut, HBA menyatakan bahwa dirinya
mengucapkan terimakasih kepada LBBJ dan masyarakat Batak Jambi serta sangat
mengapresiasi gelar kehormatan adat Batak tersebut.
HBA mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Provinsi Jambi
termasuk Suku Batak, karena capaian dalam pembangunan Provinsi Jambi tidak
terlepas dari kontribusi masyarakat Provinsi Jambi.
Secara khusus, HBA mengucapkan terimakasih bagi seluruh masyarakat Provinsi
Jambi atas kerukunan yang cukup baik ditengah keragaman masyarakat, dimana
sampai tahun 2014, Provinsi Jambi menjadi provinsi kedua teraman di Indonesia.
HBA berharap agar penganugerahan gelar adat Batak tersebut mempererat persatuan
dan kesatuan masyarakat Provinsi Jambi yang majemuk, seraya menghimbau
masyarakat untuk mahu-membahu memajukan Provinsi Jambi.
“Terimakasih atas penganugerahan gelar kehormatan adat Batak ini, semoga
menjadi berkah,” pungkas HBA.
Selanjutnya, HBA memberikan bantuan kepada LBBJ, berupa 1 (satu) unit mobil
ambulans, yang ditandai dengan penyerahan kunci mobil, serta pemberian plakat
kepada LBBJ.
Penampilan memukau dari artis ibukota, Judika Sihotang - pentolan
Indonesian Idol - menjadi magnet tersendiri yang sangat memeriahkan acara
Semalam di Bona Pasogit.
Turut hadir dalam acara tersebut, anggota DPR RI (Komisi X) Daerah
Pemilihan Provinsi Jambi, Sutan Adil Hendra Nasution, Komisaris Bank Jambi,
Asnawi Nasution, staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Ekonomi dan Keuangan, H.Tagor
Mulia Nasution, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi, H.Hasip
Kalimudin Syam, serta para undangan lainnya.(Bd/hms)
Posting Komentar