Dirjen Lakukan Mediasi Dengan PT. Wahana
MUARA BULIAN – PT Wahana berpolemik dengan suku
anak dalam, bahkan Dirjen Bina Usaha Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup
(LH) dan Kehutanan RI, serta Dirjen Pemberdayaan Sosial dan penanggulangan
kemiskinan kementerian sosial RI di kabupaten Batanghari lakukan koordinasi
dengan pihak pemerintah guna membantu keberadaan sejumlah Suku Anak Dalam (SAD)
terutama yang berada di dalam hutan kawasan Taman Nasional Bukit dua
belas.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kaca pendopo
Rumdis Bupati Batanghari dihadiri langsung oleh Bupati Batanghari Sinwan.SH,
Kapolres Batang Hari, Kepala kejaksaan negeri Muara Bulian, serta sejumlah
instansi terkait.
Dalam hal ini Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, kepala Dinas Kehutanan Batanghari , Kepala
Dinas kehutanan Kabupaten Tebo dan Kepala Dinas Kabupaten Sarolangun, Kepala
BPN Batanghari , Dinas Sosnakertrans Kabupaten Batanghari, LSM Warsi yang
mendampingi beberapa orang warga Suku Anak Dalam yang tersebar di beberapa
wilayah dalam kabuaten batang hari.
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan LH dan Kehutanan RI Ir. Bambang
Hendroyono MM mengatakan, bahwa berdasarkan hasil pertemuan yang di lakukan di
Jakarta beberapa waktu yang lalu, di sepakati dalam membantu kelangsungan
kehidupan orang rimba terutama yang berada diwilayah Kabupaten Batanghari,
Kabupaten Tebo dan Kabupaten Sarolangun,dan memberikan kehidupan yang layak
seperti kehidupan masyarakat pada umumnya.
Dirjen Bina Usaha kehutanan juga menyampaikan terkait
konflik lahan antara Suku Anak Dalam (SAD) dengan pihak perusahaan PT.
Wahana Perintis diharapkan peran serta dari unsur kepemerintahan terutama di
Provinsi Jambi Pemerintah Kabupaten yang wilayahnya di tempati oleh suku anak
dalam sangat disayangkan dalam pertemuan yang di lakukan tersebut.
Sebab, belum ditemukan kesepakatan tentang pola
kemiteraan pembukaan lahan kebun karet seluas 1400 haktar antara Suku Anak
Dalam yang berada di penyangga taman bukit dua belas, dengan pihak Perusahaan
PT. Wahana Perintis (PT.WP).
Sebelumnya Bupati Batanghari Sinwan.SH mengatakan, terdapat
1.750 jiwa warga Suku Anak Dalam yang mendiami taman bukit dua belas
serta dipimpin sebanyak 13 temenggung. disamping itu, luas lahan yang digunakan
untuk membangun kebun karet dengan pola kemitraan antara warga SAD dengan PT.
Wahana Perintis seluas 1.400 hektar.
Bupati Batanghari Sinwan, SH mengatakan, Dengan adanya
Pola kemitraan ini, dapat membantu warga Suku Anak Dalam (SAD). “Diharapkan
dengan adanya Pola kemitraan tersebut dapat membantu perekonomian Warga
SAD yang berada di Bukit Dua Belas.” Ucap Sinwan
di sampaing itu juga faktor kesehatan bagi warga SAD,
harus diperhatikan oleh segenap jajaran Pemerintah baik Pemerintah Provinsi
maupun Pemerintah Kabupaten Batanghari khususnya Dinas Kesehatan dan Instansi
yang terkait.
Pada saat itu, Sinwan menegaskan agar warga SAD terutama yang berada di
wilayah kabupaten Batanghari segera di akomodir, guna didatarkan menjadi
peserta BPJS agar nanti nya dinas dan instansi terkait bisa lebih mudah untuk
mendatanya.(Pir/Mms)
Posting Komentar