Derita Tenaga Pendidik Saat Melintas
MUARABULIAN
–
Pemerintah Batanghari saat ini terus menggalakkan pembangunan, namun sayangya
tidak ada pemerataan dalam pembangunan membuat banyak desa menderita, bahkan
terkesan di lupakan, dan menjadi terisolir. Dan derita ini juga di pikul oleh
tenaga pendidik yang mengajar di desa Sialang Pungguk kecamatan Muarabulian.
Sudah
sekian kalinya pergantian Bupati Batanghari berlangsung, namun desa sialang
pungguk masih saja seperti tidak pernah diperhatikan Pemerintah. Bagaimana
tidak desa yang selama ini sudah ditempati penduduk sekitar belum pernah
merasakan kenikmatan di masa pembangunan yang menjadi tujuan pertama untuk
pemerintah saat ini.
Ilta
salah satu guru SDN 185/1 Sialang Pungguk saat dikonfirmasi mengatakan akses jalan guru-guru yang mengajar didesa ini
merasa terhambat untuk menuju SDN 185/1 sialang pungguk,karena akses jalan yang
di tempuh saat ini sangat susah untuk dilewati.
Apa
lagi saat hujan turun,jalan sangat licin dan tidak sedikit kendaraan yang rusak akibat dari banyak nya tanah-tanah
kuning yang lengket di motor.” Kami sangat mengharapkan kepada pemerintah agar
jalan desa sialang pungguk segera di perbaiki.” ucapnya.
Di
sampaikan Ilta selain jalan yang rusak jarak tempu dari tempat ia tinggal dan
rekan guru yang lain sangat jauh.” Jika dari tempat tinggal menuju ke SD
sialang punggu makan waktu hingga dua jam. Penderitaan para guru dan masyarakat
sudah sangat lama di rasakan, sudah puluhan tahun kendala ini selalu di hadapi,
bahkan para guru sempat menangis jika terjebak di jalan tersebut.” Tutur ilta.
Hal
senada juga di sampaikan Amin warga sekitar mengatakan,selama ini jalan tersebut
belum pernah di sentuh perbaikan,sudah sekian kalinya pergantian Bupati,namun
jalan didesa Sialang Pungguk masih saja tidak pernah di lirik oleh pemerintah
untuk di aspal.”
Dengan
keadaan jalan yang seperti ini, kami merasa sangat terganggu dan terhambat saat
melintasi jalan ini, kami sangat kecewa dengan pemerintah Batanghari yang
terkesan menutup mata dan tidak peduli terhadap desa kami.” Keluhnya.(Pir)
Posting Komentar