Kondisi kemacetan. |
BATHIN XXIV
– Peristiwa kecelakaan lalu lintas
kembali terjadi di wilayah hukum Mapolres Batang hari, kali ini terjadi antara mobil truk dengan mobil
pick-up. Kecelakaan yang terjadi mengakibatkan kemacetan yang sangat panjang di
ruas jalan lintas Sarolangun – Muara Tembesi.
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi antara mobil truk
jenis Hino Dutro warna hijau dengan mobil pick-up jenis Gran Max warna biru ini
terjadi di desa Simpang Karmeo Kecamatan Bathin XXIV, tepatnya di atas
jembatan Plaju I. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB ini berawal
dari mobil pick-up dengan nomor polisi BG 9492 YA dari arah Sarolangun melaju
kencang dengan posisi yang sudah keluar jalur. Ternyata dari arah berlawanan
muncul mobil truk dengan nomor polisi BH 8138 XU yang dalam keadaan melaju
kencang juga. Karena sudah sama-sama dalam keadaan terdesak, maka tabrakanpun
tak dapat terhindarkan lagi.
Tabrakan yang terjadi di jalan lintas Muaro Tembesi-Sarolangun. |
Menurut keterangan saksi
mata mengatakan bahwa kecelakaan diakibatkan karena mobil pick-up tersebut
melewati jalur sehingga kedua mobil yang sama-sama melaju kencang tersebut
saling bertabrakan. “Mobil pick-up tersebut keluar jalur karena menghindari
sepasang suami istri suku anak dalam (SAD) yang berjalan agak ke tengah. Saat
itu pengendara mobil pick-up tersebut sedang menggunakan ponselnya, sehingga
mungkin lengah dan terkejut saat melihat ada orang di depannya. Karena berusaha
menghindar dengan melewati jalur, ternyata dari daerah berlawanan ada mobil
truk yang sedang melaju juga. Maka karena posisi mobil pick-up sudah keluar
jalur, terjadilah tabrakan ini”. Terang Saksi.
Saksi mata yang lain juga
menuturkan, keduanya sama-sama ngebut, saya melihat mobil pick-up
tersebut sudah berusaha mengerem. Namun karena sama-sama melaju kencang,
mungkin tidak sanggup lagi di rem. Inikan jalur lurus, jadi kebanyakan pengendara
lewat sini pasti ngebut.
Dalam peristiwa kecelakaan
ini mobil pick-up hanya berisikan satu orang supir sedangkan mobil truk
berisikan satu orang supir dan satu orang kernet. Supir mobil pick-up mengalami
luka yang cukup serius karena terjepit bagian depan mobil sedangkan sopir mobil
truk hanya menderita luka ringan dan terkilir. “Supir pick-up luka parah mas,
mungkin kritis. Supir mobil truk Cuma terkilir kakinya”. Terang salah sorang
warga setempat.
Setelah supir pick-up
berhasil dikeluarkan dari dalam mobil, pihak kepolisian langsung
mengevakuasinya ke Puskesmas Durian Luncuk. Sementara supir mobil truk di bawa
ke rumah salah seorang warga setempat untuk di urut tradisional. Salah seorang
warga mengatakan bahwa kernet mobil truk melarikan diri ke hutan. “Kernetnya
waktu setelah kejadian langsung lari masuk hutan, mungkin takut di amuk massa.
Di kiranya supir mobil pick-up tersebut warga sini”. Ujar salah seorang warga.
Akibat
kecelakaan ini sempat
terjadi kemacetan yang sangat panjang hingga mencapai sekitar 5 KM. Kemacetan terjadi
hampir sepanjang jalan raya desa Simpang Karmeo yang berlangsung selama sekitar
satu jam. Kondisi mobil pick-up yang rusak parah, mengakibatkan pihak
kepolisian dan warga setempat kesulitan saat akan melakukan evakuasi kendaraan.
Kedua supir mobil tersebut sama-sama
terjepit oleh bagian depan masing-masing mobil yang mereka kendarai. Keadaan
inilah yang memperlamban pihak
kepolisian dan warga setempat saat hendak mengevakuasi korban.
Kendaraan lain yang hendak melintas
terpaksa berhenti hingga evakuasi korban selesai. Hal inilah yang mengakibatkan
kemacetan mengekor hingga berkilometer. Guna menghindari kemacetan yang lebih
panjang lagi,
pihak kepolisian dari Polsek Bathin XXIV yang di bantu oleh warga
sekitar kejadian segera
mengevakuasi kendaraan
yang ringsek dengan cara menariknya dengan kendaraan lain untuk di bawa ke
Polsek Bathin XXIV untuk diamankan dan ditindak lanjuti. (Mms)
Posting Komentar