![]() |
foto istimewa |
MUARA BULIAN - Si jago merah kembali menunjukkan
keganasannya. Kali ini kebakaran terjadi
pada pemondokan santri pondok pesantren (Ponpes) Zulhijjah yang terletak di RT
17 Kelurahan Teratai, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari.
Kebakaran
terjadi pada Selasa (24/3) dini hari sekira pukul 02.00 WIB yang menghanguskan
setidaknya 35 pemondokan santri dan satu rumah beserta isinya milik salah
seorang pengasuh Ponpes bernama Ustadz Efendi Rambe. Menurut keterangan dari
Ustadz Lohot Hasibuan selaku Pimpinan Ponpes mengatakan, “Kebakaran terjadi
sekitar pukul dua dan mulai membesar sekitar setengah tiga, setelah itu api
tidak mampu dijinakkan hingga membakar hangus 35 pemondokan dan rumah Ustadz
Efendi Rambe. Api mulai berhasil dipadamkan sekitar pukul empat subuh, namun
sudah menghanguskan seluruhnya”. Terang Lohot.
Titik
api berawal dari rumah Ustadz Efendi Rambe yang letaknya berada di
tengah-tengah pemondokan. Rumah Ustadz tersebut bertingkat dua, percikan api
berasal dari lantai dua yang diduga kuat akibat hubungan arus pendek
(korsleting listrik) hingga akhirnya api membesar dan membakar rumah dan
merambat menuju pemondokan santri yang semuanya terbuat dari kayu.
Menurut
keterangan dari Ustadz Fahruddin Rambe bahwa awalnya para santri yang
mengetahui adanya kebakaran di rumah Ustadz Efendi Rambe. “Awalnya ada beberapa
santri yang mengetahui adanya kebakaran dilantai dua rumah Ustadz Efendi Rambe,
kemudian para santri berusaha membangunkan Ustadz Efendi guna memberitahu bahwa
ada kebakaran dilantai dua. Namun api sudah terlanjur membesar. Api dengan
cepatnya membesar dan merambat karena turut dipengaruhi kondisi cuaca yang
beberapa hari ini panas terik, di tambah lagi dengan bahan materi bangunan
pemondokan yang terbuat dari kayu”. Ujar Ustadz Fahruddin.
Akibat
akses menuju lokasi kebakaran yang sangat sulit dilalui mobil pemadam, sehingga
tim pemadam kebakaran Kabupaten Batanghari kesulitan memadamkan kobaran api
yang terlanjur membesar. Para santri hanya mampu mengevakuasi barang milik
mereka semampu yang mereka bisa. Beruntung dalam peristiwa kebakaran ini tidak
sampai merenggut korban jiwa. Namun ada beberapa santri yang mengalami luka
akibat tertusuk paku maupun terkena kayu dan papan saat berusaha menyelamatkan
jiwa dan barang-barang mereka. Dalam peristiwa ini kerugian ditaksir mencapai
ratusan juta rupiah. Berdasarkan keterangan dari Ustadz Efendi Rambe bahwa
beliau juga mengalami kerugian yang cukup besar. “Di dalam rumah ada uang tunai
sekitar 12 juta rupiah, kulkas ada tiga unit, ijazah saya dan ijazah istri
serta anak , kemudian surat-surat tanah semuanya ikut hangus. Kami sekeluarga
tidak bisa menyelamatkan apa-apa, hanya nyawa dan baju dibadan yang mampu kami
selamatkan”. Terang Ustadz Efendi.
Menurut
keterangan dari Ustadz Habibi Hasibuan bahwa untuk sementara para santri yang
pemondokannya terbakar diungsikan terlebih dahulu. “Untuk saat ini para santri
ada yang menumpang mengungsi di pemondokan temannya dan ada pula yang
diungsikan di mesjid Ponpes”. Ujar Ustadz Habibi.
Pimpinan
Ponpes Ustadz Lohot Hasibuan mengharapkan segera adanya bantuan terkait
peristiwa ini, baik dari Pemerintah dan pihak terkait maupun uluran tangan dari
pihak dermawan guna turut membantu meringankan beban mereka saat ini. “Pihak
Ponpes saat ini sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari Pemerintah dan
pihak terkait. Saat ini para santri yang pemondokannya terbakar sudah tidak
memiliki apa-apa, semuanya hangus terbakar. Begitu pula dengan Ustadz Efendi
Rambe, beliau saat ini sangat membutuhkan uluran bantuan”.
Kapolsek
Muara Bulian AKP Dwibo Lykson saat dikonfirmasi di lokasi kejadian menyatakan,
“Berdasarkan laporan yang pihak Polsek terima dari pihak Ponpes bahwa ada
sekitar 35 pemondokan santri dan satu
rumah salah seorang Ustadz pengasuh Ponpes yang terbakar. Sedangkan yang
mengalami kerugian akibat peristiwa kebakaran ini ada sekitar 49 jiwa. Untuk
selanjutnya akan dilakukan penyelidikan terkait peristiwa kebakaran ini guna
mengetahui secara pasti penyebab awal dari kebakaran ini”. Kata Kapolsek.
Sementara
itu Bupati Batanghari Sinwan S.H beserta SKPD terkait meninjau lokasi peristiwa
sekira pukul Sembilan pagi. Menanggapi peristiwa tersebut Bupati Batanghari
mengungkapkan, “Nantinya Pemkab akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) untuk memberikan bantuan. Namun sebelumnya akan dilakukan
terlebih dahulu penghitungan, kira-kira seberapa besar kerugian yang dialami
akibat peristiwa ini. Agar nantinya dalam pemberian bantuan tidak bermasalah di kemudian hari”. Jelas
Sinwan. (Mms/Per)
Posting Komentar