photo anigif_zpsjxkgri7k.gif
Headlines News :
Home » » Jalan Rusak, SDN 85/I Keluhkan Debu

Jalan Rusak, SDN 85/I Keluhkan Debu

Written By Unknown on Senin, 27 April 2015 | 21.25



MUARA TEMBESI – Sekolah Dasar Negeri No. 85/I mulai mengeluhkan kondisi jalan lintas yang rusak didepan sekolah. Betapa tidak, hampir setiap hari debu beterbangan hingga ke halaman sekolah.
Seperti pemberitaan Koran Batanghari sebelumnya bahwa saat ini kondisi jalan lintas Tembesi – Muara Bulian mengalami kerusakan. Titik kerusakan yang cukup parah tepatnya di KM 6 Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi. Titik kerusakan tepat pula letaknya didepan Sekolah. Kondisi aspal yang mengelupas dan banyaknya lubang mengakibatkan debu jalan beterbangan kemana-mana saat cuaca sedang panas dan di lewati kendaraan. 
Kondisi jalan lintas Tembesi – Muara Bulian yang rusak dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pengendara kendaraan yang melintas, namun kini mulai dirasakan oleh SDN No. 85/I Kelurahan Kampung Baru. Hampir setiap hari bila kondisi cuaca panas halaman sekolah ini selalu dipenuhi debu yang beterbangan.
Pihak sekolah saat ini mulai merasa terganggu akibat dampak dari kondisi jalan lintas yang rusak didepan sekolah. Kepala Sekolah SDN No. 85/I Syamsi, S.Pd saat dikonfirmasi mengatakan saat ini debu jalan sudah sangat mengganggu terhadap aktifitas sekolah. “Bila cuaca panas, debu selalu beterbangan hingga kehalaman sekolah. Akibatnya siswa sering terserang penyakit flu dan batuk karena hampir tiap hari menghirup debu. Terlebih lagi saat jam pelajaran olahraga, siswa beraktifitas olahraga dihalaman sekolah yang dipenuhi debu beterbangan. Ini bukan kesehatan yang didapat, malah penyakit yang menyerang. Kesehatan para siswa bisa terganggu bila terus begini, kami khawatir siswa terserang TBC”. Terang Syamsi.  
Pantauan dilapangan memang saat ini debu sudah sangat menggangu terhadap SDN No. 85/I. Buktinya pagar sekolah saat ini sudah mulai menguning tanah akibat tertempel debu yang beterbangan. Lebih parahnya lagi pepohonan yang ada didepan sekolah saat ini dedaunannya berwarna hijau kekuning-kuningan akibat debu.
Bahkan Sayuti selaku satpam sekolah juga sangat merasa terganggu akibat kondisi jalan yang rusak. Bagaimana tidak, pos satpam yang berada di pintu gerbang sekolah juga selalu dipenuhi debu jalan yang beterbangan akibat dilalui kendaraan. Kepada Koran Batanghari Sayuti mengatakan, “Saya yang hampir tiap waktu berada di pos satpam sangat merasa terganggu akibat debu. Saat ini saya harus memakai masker bila jaga di pos satpam. Takut terhirup debu dan terserang penyakit”. Ujar Sayuti
Salah seorang siswa kelas enam bernama Aldi yang rumahnya tepat berada disamping sekolah juga mengatakan bahwa tidak hanya disekolahan ia merasa terganggu akibat debu, bahkan hingga dirumah pun tak luput dari gangguan debu. “Rumah saya berada didekat sekolahan, jadi disekolahan maupun dirumah tetap terganggu oleh debu dari jalan”.Keluh Aldi.
Orang tua murid yang hendak mengantar maupun menjemput anaknya pulang sekolah juga turut mengeluhkan kondisi jalan dan debu yang beterbangan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh salah seorang guru SDN No. 85/I yang bernama Iwan. Menurut keterangan Iwan, orang tua murid pernah menyampaikan keluhan terkait kondisi saat ini. “Kami juga pernah mendengar keluhan dari orang tua murid terkait hal ini. Orang tua murid yang hendak menjemput anaknya pulang sekolah selalu menunggu di luar pagar, maka sudah pasti mereka juga merasakan dampak dari kerusakan jalan dan debu yang beterbangan. Bahkan mereka sampai khawatir terhadap kondisi kesehatan anak mereka. Khawatir bila suatu saat anak mereka terserang penyakit akibat setiap hari selalu menghirup debu”. Jelas Iwan.
Pihak sekolah sendiri sangat mengharapkan segera adanya perbaikan terhadap jalan lintas yang berada didepan sekolah. Seperti yang disampaikan oleh kepala sekolah Syamsi, S.Pd, “Kami dari pihak sekolah berharap kepada Pemerintah dan pihak terkait agar sesegera mungkin memperbaiki jalan yang berada didepan sekolah, karena kami sudah sangat terganggu dengan debu-debu yang beterbangan. Kasihan melihat guru dan para siswa yang hampir setiap hari menghirup debu. Takutnya nanti guru dan para siswa terserang penyakit. Jika tidak ditanggulangi sesegera mungkin dan di biarkan berlarut-larut maka bukan tidak mungkin akan dapat mengganggu proses kegiatan belajar mengajar”. Pungkas Syamsi. (Mms)



Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN PAGI KORAN BATANGHARI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger