photo anigif_zpsjxkgri7k.gif
Headlines News :
Home » » Waduh, Ribuan Orang Rimba Krisis Pangan

Waduh, Ribuan Orang Rimba Krisis Pangan

Written By Unknown on Senin, 27 April 2015 | 20.38



foto: istimewa
MUARABULIAN – Miris, dan kasian mungkin inilah kata – kata yang terlontarkan ketika melihat kondisi anak rimba di bukit dua belas perbatasan Kabupaten Sarolangun dan Batanghari, betapa tidak saat ini ada ribuan warga rimba yang krisis pangan, bahkan sedikitnya ada 11 orang warga SAD meninggal dunia di kawasan Taman Nasional Bukit Dua belas tersebut. bahkan kematian diduga akibat kekurangan pangan dan air bersih, ironsinya lagi di  lingkungan SAD tidak terdapat fasilitas kesehatan, sehingga tidak ada pertolongan pertama saat mereka sakit.

Manager Program Pemberdayaan Masyarakat KKI WARSI, Robert Aritonang, belum lama ini mengatakan Orang Rimba di Bukit Dua Belas itu berjumlah 3.850 jiwa lebih, mereka hidup berkelompok, ada yang di bagian selatan bukit, bagian timur, di sepanjang jalan lintas dan di kawasan sungai-sungai, Setiap kelompok dipimpin satu Temenggung, dan yang berkumpul Saat ini berjumlah 244 jiwa.” Ya memang benar  Ribuan Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) Kabupaten Sarolangun-Batanghari sedang mengalami krisis pangan. krisis pangan dialami Orang Rimba karena hutan sebagai tempat sumber makanan mereka banyak yang sudah di babat melalui land clearing dan ditanami sawit serta karet oleh perusahaan-perusahaan yang mendapat izin dari pemerintah, hutan yang menjadi daerah jelajah mereka untuk mencari makan sudah kurang,  Hutan-hutan sudah banyak yang menjadi tran dan perkebunan, kemudian Tradisi kehidupan SAD  dari dulu hingga sekarang, yang tak pernah hilang yakni kebiasaan mereka “melangun” (Bepindah), dari satu tempat ke tempat lain, bahkan untuk kembali ke tempat asal mereka butuh waktu berbulan-bulan.” Paparnya.

Selanjutnya Robert Aritonang menjelaskan, Sesuai adat yang dianut, Pada budaya melangun, mereka berpindah-pindah sampai tujuh kali sebelum kembali ke tempat asal. Nah saat “melangun” inilah mereka tidak mendapat pasokan makanan yang banyak, ladang cadangan mereka untuk ubi-ubian juga tidak ada,Kondisi ini tentu menyulitkan mereka, akibat kurangnya asupan makanan, kondisi fisik saat melangun  terus melemah, akibatnya banyak dari mereka meninggal seperti yang terjadi baru-baru ini, Sejak Januari hingga Februari sudah 11 Orang Rimba meninggal secara beruntun, delapan di antaranya balita,  penyebabnya adalah kekurangan makanan.” dari 11  SAD yang meninggal tersebut, kebetulan selama ini bermukim di kawasan hutan Air Hitam yang juga masuk kawasan TNBD di Kabupaten Sarolangun,  mereka  kesini menjalani adat dengan “melangun” hingga memasuki kawasan yang kita lihat saat ini.” Jelasnya.

Dikatakan Robert Aritonang di samping kurangnya asupan makanan, Orang Rimba juga tidak mendapat pelayanan imunisasi secara rutin, mengingat lkasinya sangat jauh dari pemukiman penduduk, jauh dari sarana kesehatan, akibatnya jika fisik mereka yang sedang lemah karena kurang makanan, penyakit apapun tentu menjadi ancaman jiwa mereka. " Dengan kejadian meninggalnya Orang Rimba di kelompok Sungai Terap, maka semua Orang Rimba yang ada kita periksa. Kemarin kita bawah dokter kesini, tapi dokter mengatakan bahwa di kalangan mereka tidak ditemukan wabah penyakit. Dan dokter menyimpulkan meninggal 11 Orang Rimba termasuk Balita karena kondisi fisiknya  yang terus lemah.” Ucapnya.

Lanjutnya, kematian beruntun di kelompok Orang Rimba di Bukit Dua Belas tentu menjadi catatan penting semua pihak agar tidak terjadi di kelompok Orang Rimba lain. Meski harus diakui semua Orang Rimba di TNBD sedang mengalami krisis pangan. Untuk itu diharapkan  situasi ini menggugah semua pihak untuk ikut membantu Orang Rimba agar asupan makanan mereka cukup, serta dapat memberikan bantuan obat-obatan.(Tim)




Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN PAGI KORAN BATANGHARI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger