Abrasi Sungai Resahkan Warga Koto Boyo. |
BATHIN XXIV – Musim hujan yang mulai melanda wilayah Kabupaten Batanghari dalam
kurun waktu beberapa bulan terakhir mulai membuat warga yang bermukim di
sekitar daerah aliran sungai (DAS) Batanghari merasa khawatir. Pasalnya hal ini
akan berdampak terhadap abrasi sungai yang kian meluas. Kekhawatiran ini juga
melanda masyarakat desa Koto Boyo, Kecamatan Bathin XXIV yang tempat tinggalnya
berada di sekitar daerah aliran sungai
Batanghari.
Dengan semakin
meluasnya abrasi yang terjadi di daerah aliran sungai Batanghari. Dampaknya
sangat dirasakan oleh warga desa Koto Boyo. Warga resah dan khawatir karena
tempat tinggal mereka yang kian dekat ke pinggir sungai. Bahkan, akibat hujan
deras beberapa hari ini membuat abrasi semakin mengancam keberadaan bangunan
tempat tinggal warga yang persis berada di pinggiran sungai.
Pantauan Koran Batanghari dilapangan memang
terlihat beberapa tempat tinggal warga yang berada di daerah aliran sungai
sudah kian dekat dengan pinggiran sungai. Hal ini diakibatkan pingiran sungai
yang mengalami abrasi. Mayoritas di pinggiran sungai tersebut memang terlihat
tandus, tidak adanya pepohonan guna sebagai penghalang dari terjangan ombak
sungai dan kikisan akibat air hujan.
Salah seorang
warga desa Koto Boyo bernama Ijal mengatakan.” Abrasi ini sangat membuat resah
para warga yang tempat tinggalnya berada disepanjang aliran sungai, abrasi
benar-benar membuat kami cemas. Selain mengancam pemukiman warga abrasi juga
telah mengancam jalan lingkungan yang berada di pinggiran sungai di desa kami,”
ujar Ijal.
Selanjutnya
Ijal berharap ada perhatian pemerintah dan pihak terkait untuk mencari solusi
terbaik terhadap permasalahan ini. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah
untuk mengantisipasi dampak kerusakan lebih parah lagi, masyarakat mengharapkan
pemerintah dapat segera membangun turap untuk mengantisipasi abrasi yang lebih
parah lagi.” Harap Ijal.
Kemudian Ijal
menambahkan, Pembangunan turap tersebut kami harapkan dilakukan di pinggiran
sungai yang rawan abrasi dimana di situ terdapat tempat tinggal warga.” Kalau
tidak diantisipasi maka akan terus mengancam pemukiman warga, Jika di biarkan
berlarut-larut, maka bukan tidak mungkin akan memakan korban jiwa. Kami sangat
mengharapkan perhatian dan penanganan yang serius dari pemerintah, sebab ini
menyangkut keselamatan warga. Kami butuh realisasi, bukan janji-janji yang
selama ini diiming-imingkan kepada kami”.
Pungkas Ijal. (Mms)
Posting Komentar