photo anigif_zpsjxkgri7k.gif
Headlines News :
Home » » Melihat Keadaan Susriyanti Yang Menderita Sakit Jantung

Melihat Keadaan Susriyanti Yang Menderita Sakit Jantung

Written By Unknown on Rabu, 04 Februari 2015 | 02.16


Tidak Mampu Berobat, Kini Hanya Terdiam di Atas Kasur

MERSAM – Susriyanti inilah nama wanita yang menderita penyakit jantung, bahkan pernah di vonis bahwa jantungnya memburuk dan bocor. Kini ia hanya bisa terdiam di atas kasur tanpa bisa berobat ke dokter atau rumah sakit lainnya, karena tidak ada uang untuk berobat. Dan kini Susriyanti hanya butuh uluran tangan para dermawan dan pemerintah Batanghari. Berikut catatan Koran Batanghari

Warga Rt.01 Desa Sengkati Kecil Kecamatan Mersam, sudah cukup lama menderita penyakit Jantung. Meskipun penyakitnya parah, Susriyanti yang berusia 30 tahun takut untuk berobat karena tidak punya uang.
dalam berapa bulan terakhir ini penyakit jantung yang di idapnya semakin parah dan membuat kondisi Susriyanti semakin lemah. Saat ini kondisi perekonomian keluarga yang sulit sehingga membuatnya tak mampu untuk berobat ke Rumah Sakit.

Penyakit Susriyanti sebenarnya sudah lama, namun baru pada bulan lalu dia mengeluhkan rasa sakit yang dideritanya, lalu pihak keluarga membawanya ke Puskesmas Sungai Puar. Pada saat itu dokter melakukan pengecekan dan dikatakan bahwa Susrianti mengalami gejala pada jantungnya.

Susrianti saat dikonfirmasi Koran Batanghari mengatakan sebenarnya dokter menyarankan untuk dirawat inap di Rumah Sakit dan di anjurkan untuk melakukan chek up secara rutin. Namun, akibat dari keadaan perekonomian keluarga yang serba sulit, Susriyanti terpaksa menunda untuk dirawat. “sekitar satu bulan yang lalu saya juga pernah melakukan pengecekan sama dokter di Muarabulian. setelah melakukan pengecekan, dokter mengatakan saya mengalami gejala jantung, dan dokter pun mengatakan ada kemungkinan jantung saya sudah bocor. Dokter menyarankan kepada saya untuk segera cek jantung dan dirawat inap di rumah sakit jambi.” Keluhnya.

Dengan keadaan ekonomi yang serba sulit, Susriyanti mengaku hanya bisa pasrah, karena sudah tidak mampu untuk berbuat apa-apa lagi. “jangankan untuk dirawat di jambi, untuk cek jantung bae sayo dak ado duet lagi. Kato dokter biaya cek jantungnyo bae sampe empat ratus ribu,apo lagi biaya saat di rawat, dimano sayo nak cari duetnyo”. Ucapnya sambil mengelap air mata.

Susriyanti yang kini sudah menjanda dan memiliki satu orang anak ini, kini terpaksa menumpang dan tinggal bersama orang tuanya. Kehidupan Susriyanti kini tergantung dengan orang tuanya yang hanya sebagai petani karet dengan penghasilan yang tidak menentu, bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari saja orang tua dari Susriyanti tidak mampu, apalagi ingin membantu pengobatan anaknya.

Ironisnya lagi penyakit yang ia derita ini sudah berlangsung cukup lama, bahkan semenjak suaminya masih bersamanya.

Endek orang tua dari Susriyanti yang bekerja sebagai petani karet tak mampu untuk membiayai ongkos pengobatannya.Permasalahannya, Hasil dari getah karet bapak endek hanya bisa untuk keperluan sehari-hari. bukan hanya itu saja, endek juga harus menanggung biaya sekolah anak dari susriyanti yang saat ini masih duduk di kelas 2 SD.

Samsul S.P selaku Kepala Desa Sengkati Kecil mengatakan, turut prihatin dengan keadaan Susriyanti.
Dan masih berusaha untuk membantu anak dari bapak endek ini agar dapat meringankan biaya pengobatannya.” saya juga berharap ada perhatian yang lebih dari pemerintah kabupaten Batanghari terhadap penyakit yang di derita warganya saat ini.” Ucapnya.****

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN PAGI KORAN BATANGHARI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger